|
|
|
|
|
|

Saturday, 28 March 2009

Ketika Marisa Haque Tak Diizinkan Berorasi oleh Somali Abdul Malik

Marisa Haque dan PPP-Putih di Lapangan Gasibu, Bandung
28/03/2009 20:30 - Pemilu 2009

Ketika Marisa Haque Tak Diizinkan Berorasi oleh Somali Abdul Malik (Wasekjen PPP dari Unsur Perti)

Bandung: Calon anggota legislatif DPR dari Partai Persatuan Pembangunan untuk daerah pemilihan Bandung-Cimahi, Jawa Barat yakni Marisa Haque kecewa karena tidak diizinkan berorasi saat mengikuti kampanye terbuka di Lapangan Gasibu, Bandung, Sabtu (28/3).

Marisa merasa dirinya telah disabotase oleh rekan separtainya yang menempati nomor urut 1 diatas nomor urut 2 yang dijatah partai barunya PPP untuknya. Somali Abdul Malik yang diduga oleh Marisa Haque telah mensabotasenya berkilah, bahwa hal itu merupakan ‘kesepakatan bersama’ bahwa caleg tidak diperbolehkan berorasi disaat kampanye akbar bagi PPP.

Adapun kampanye partai berlambang Kabah ini dihadiri oleh sejumlah caleg dan pengurus partai. Hadir ribuan simpatisan dari berbagai pelosok Bandung dan Cimahi.(JUM/Patria-Taufik Hidayat).

Read more!

Friday, 27 March 2009

Selebriti Caleg: Metode Marissa Haque Mendekati Konstituennya

MANTAN politisi PDIP yang kini hijrah ke PPP, Marissa Haque, menyadari, figur publik memang bukan jaminan bisa melenggang jadi calon wakil rakyat dan berkantor di Senayan. Marissa yang akrab disapa ‘Mbak Ica’ ini mengaku, punya trik khusus untuk mendapatkan dukungan. Terlebih, daerah pemilihannya (dapil) I Jawa Barat, diisi oleh para politisi andal.

“Saya tak begitu risau dengan putusan MK itu. Yang terpenting sekarang ini sudah harus rajin turun ke bawah, menjalin hubungan dengan konsituen. Berusaha membaur dengan mereka,” kata Marissa Haque, Kamis (5/2).

Istri penyanyi rock ini mengaku, kini sudah berhasil merekrut sekitar 5.000 tukang sate di Kota Bandung yang akan memberikan dukungan kepadanya. Dukungan para tukang sate yang mayoritas asli Madura, Jawa Timur, ini diakuinya adalah modal menghadapi para caleg lainnya di pemilu legislatif yang sedianya akan digelar pada bulan April nanti.

” Saya pakai metode air, mengalir begitu saja. Tanpa ada iming-iming janji yang muluk-muluk. Sebagai perempuan, dengan adanya dukungan itu tak membuat saya khawatir, apalagi siapa pun yang terpilih nanti tentunya sudah kehendak dari rakyat yang memilihnya,” katanya.

Read more!