|
|
|
|
|
|

Sunday, 23 August 2009

Amris Fuad Hasan Kawan Baik PDIP-ku Dubes RI Pilihan SBY untuk New Zealand

Oleh : M. Aji Surya, Deplu, New Zealand
Memanfaatkan jaringan lama
Orangnya supel, ramah dan banyak senyum, alias gaul abis. Begitu kesan pertama yang sering muncul saat bertemu Amris Hassan, Duta Besar RI untuk Selandia Baru. Selain suka ngejoke dengan bahasa Inggrisnya yang casciscus, ia pandai membagi waktu untuk menyambangi siapa saja yang pernah dikenalnya. Tidak heran, setahun duduk di kursi Dubes di Wellington, kawannya sudah seabreg. Mereka adalah pejabat eksekutif maupun parlemen. ”Pak Dubes kemana-mana sudah jalan sendiri,” aku Hermono, staf senior bidang politik KBRI.

Memang, menghadapi pekerjaan tipikal diplomasi bukan barang baru bagi sang Dubes. Kegiatan negosiasi, tarik ulur dan take and give menjadi makanan harian semasa menjadi politisi papan atas salah satu partai terbesar di Indonesia. Selain itu, sebagai politisi, iapun wajib membina hubungan baik dengan konstituen maupun para pejabat. Tidak kurang, banyak menteri menjadi karibnya. Berbekal pengalamannya itu, Amris Hassan merasa tidak berat manakala harus berubah haluan menjadi seorang diplomat.

Bulan-bulan pertama, stafnya masih sibuk mengatur perkenalan dengan berbagai pejabat setempat, setelah itu semuanya dilakukan sendiri. Masalahpun menjadi ringan karena jaringan lamanya masih eksis. ”Kalau perlu, saya biasa angkat telepon dengan beberapa pejabat tinggi pemerintah di Jakarta yang pernah menjadi rekan dan mitra di DPR agar keputusan bisa diambil lebih cepat,” ujar putra mantan Mendikbud Fuad Hassan.

Di sisi lain, pria yang mengendalikan usahanya dari jarak jauh ini mengaku perlu adaptasi dengan masalah birokrasi. Meski kini sudah biasa, namun saat mulai dirasakan cukup berat. ”Saya dulu memang tidak biasa menghadapi tumpukan kertas yang butuh disposisi dan tanda tangan. Walapun begitu, ini semua kan dinamika hidup, sehingga saya jalani dengan sepenuh hati,” ujarnya sambil terkekeh.

Sumber: www.aksesdeplu.com

Read more!

Rahasia Awet Muda 3 Selebriti: Soraya, Shahnaz, Marissa Haque

Haque bersaudara

VIVAnews - Sulit membedakan siapa yang tercantik diantara Haque bersaudara. Kecantikan Marissa, Soraya, dan Shahnaz Haque terpancar dari fisik dan kepribadian mereka.

Ketiga saudara itu juga sukses menekuni bidang masing-masing. Belakangan si sulung Marissa, 46, atau biasa disapa Ica, terus mengejar ambisinya sebagai politisi. Sementara, Soraya, 44, konsisten dengan dunia modeling yang ia tekuni sejak tahun ‘80-an, meski sekarang lebih banyak di belakang panggung.

Jangan tanya mengenai si bungsu Shahnaz. Suara renyah istri musisi Gilang Ramadhan itu biasa menyapa para pendengar radio setiap hari. Tiga saudari yang sama-sama cantik ini memang memiliki jalan hidup yang berbeda, tapi mereka memiliki satu kesamaan, yaitu, sama-sama hobi ngomong.

Untuk urusan kecantikan, Marissa dan Shahnaz juga kompak. Si sulung dan si bungsu mengaku belajar merawat kecantikan dari saudara mereka Soraya. “Aya yang paling cantik diantara kita bertiga. Rambut paling panjang. Mampu menjaga kelangsingan tubuh di usianya sekarang. Mampu bertahan senyum paling lama sampai bibir kering,” kata Marissa, saat ditemui di Plaza Sentral, Jakarta Selatan, Selasa, 18 Agustus 2009.

Demikian halnya dengan Shahnaz, ibu tiga putri itu bilang, rahasia kecantikannya diperoleh dari Soraya. “Karena saya ini perempuan jadi-jadian,” kata Naz tertawa. Meski demikian, Ica, Aya, dan Naz punya tips sendiri-sendiri untuk menjaga kulit tetap awet muda.

Marissa mengatakan, ia rajin minum air dan tak pernah lupa tersenyum. Selain itu, untuk kecantikan batin, ibu dari Bella dan Kiki itu bilang, ia rajin bersyukur setiap akan memulai hari, dan selalu berpikir positif. Aya punya pendapat berbeda. Ia bilang, hidup itu tergantung dari apa yang kita makan, dan apa yang kita pikirkan.

“Terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak akan membuat kulit cepat tua,” tambah perempuan yang paling berani berbusana seksi diantara dua saudaranya itu. Tips Shahnaz lebih sederhana dibanding dua kakaknya. Naz bilang, “Resep awet muda dasarnya adalah cinta.”

Tak heran, jika perempuan pada umumnya takut tua, Haque bersaudara tidak. Menjadi tua adalah sesuatu yang alami. Yang penting, kata Aya, perempuan tidak boleh merasa tua. Sementara, Naz punya pendapat unik.

Ia bilang, seseorang tidak boleh mengumbar kesedihan. “Berhentilah mengeluh. Yang kaya gitu biasanya cepet mat,”ujar Naz dengan gaya bicaranya yang blak-blakan.

Sumber: By Irina Damayanti, Windratie - Rabu, Agustus 19, 2009

Read more!

Friday, 21 August 2009

Trio Shahnaz, Soraya, Marissa Haque: ‘Think Beauty is Think Happy’

Kapanlagi.com - Kamis, Agustus 20, 2009, Restaurant Kembang Goela, Jakarta.

Kecantikan trio Haque yakni Marissa, Soraya, dan Shahnaz masih bersinar di usia mereka yang bisa dibilang tidak muda lagi. Tak heran jika akhirnya mereka dinobatkan sebagai ikon salah satu produk kecantikan, padahal di tahun ini usia Marissa 47 tahun, Soraya 44 tahun, sementara Shahnaz 37 tahun.

Dijumpai di acara Olay 7 Wanita 7 Rahasia Dengan Hati di Restoran Kembang Goela, Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (18/8), Marissa menuturkan untuk menjaga kesehatan kulit, biasanya keluarga mereka memilih perawatan yang khusus. Pasalnya, peluang mereka menderita kanker lebih besar karena menurun secara genetika.

“Untuk umur saya yang segini ini bukan lagi memakai pelembab, tapi serum, karena keluarga kami mempunyai genetic cancer, jadi lebih cepat menopause dan cenderung kulit kering. (Tapi) yang paling penting adalah think beauty is think happy,” kata Marissa.

Soraya menambahkan jika bertambahnya usia sama sekali bukan masalah dalam keluarga mereka. Malahan menjadi tua adalah sesuatu alami yang bahagia. “Kalau merasa tua itu akan beda dengan menjadi tua. Kalau merasa tua, apa yang ada di dalam pikiran yang harus kita takutkan adalah bagaimana kita bertambah usia tapi tidak bisa berbuat apa-apa untuk orang lain,” katanya.

Shahnaz juga ikutan berbagi tips rahasia mereka untuk selalu menjaga kestabilan kecantikan. Kuncinya hanya satu, selalu merasa bahagia walau sedang ada masalah.

“Kita bahagia, ketawa-ketawa, tidak mengumbar kesedihan itu akan tetap akan kelihatan muda. Berhentilah mengeluh karena memang lebih banyak mengeluh daripada senang. Kalau mengeluh terus, matinya cepat deh,” ujarnya seraya tersenyum. (kpl/gum/boo)

Read more!

Thursday, 20 August 2009

Adikku Shahnaz Haque Ajarkan Anak Berakhlak Baik

MENGAJARKAN anak untuk menjadi orang yang berakhlak baik menjadi cara Shahnaz Haque mendidik ketiga buah hatinya, Pruistin Aisha Haque Ramadhan (7), Charlotte Fatima (6), dan Mieke Namira Haque Ramadhan (3).

Menyadari anak sebagai amanat penting dari sang Maha Kuasa, Naz (sapaan akrab Shahnaz Haque) mengajarkan anaknya agar selalu berbuah baik dan beribadah. Salah satunya dengan mengajak ketiga buah hatinya untuk beribadah di bulan Ramadan mendatang. Meski begitu, ibadah puasa yang dijalani sesuai dengan usia masing-masing anak.

“Saya berdoa agar anak-anak memiliki kecerdasan emosi yang baik. Bulan Ramadan adalah bulan istimewa. Memasuki bulan Ramadan, kami biasanya menghias kamar dengan spanduk Selamat Datang Ramadan atau dengan balon-balon. Kalau anak saya yang kecil, masih puasa beduk. Setiap ada bunyi beduk, dia buka, lalu melanjutkan lagi puasanya,” paparnya saat ditemui di Kembang Goela, Jakarta, Selasa (18/8/2009).

Saat anak-anak dapat menjalani puasa sampai sebulan penuh, umumnya orangtua memberikan rewards. Tapi, tidak demikian dengan Naz. Dia ingin ibadah puasa yang dijalankan berdasarkan kecintaan kepada Tuhan YME.

“Menjalankan ibadah puasa, saya tidak memberikan rewards khusus. Mereka puasa karena mereka cinta sama Tuhannya,” imbuh wanita kelahiran 1 September 1972 itu.

Selain puasa, istri drummer Gilang Ramadhan ini juga mengajarkan ketiga buah hatinya agar dekat dengan orang miskin dan tak lupa mengucap syukur.

“Saya mengajarkan anak agar kita harus dekat dengan orang miskin dan mengajarkan mereka untuk berbagi dengan orang susah. Berada dalam kehidupan yang enak, saya harus membuat mereka tidak besar kepala, saya juga mendidik anak untuk selalu mengucap syukur. Apa yang didapat harus disyukuri. Termasuk juga menarik anak-anak untuk terjun di dalam komunitas lebih banyak, misalnya seperti organisasi Nurani Dunia,” kata Naz.

Selain mengajari arti penting kedekatan dengan kaum miskin, Naz juga menyelipkan makna usaha dan kerja keras, melalui proses berdagang. Ia mengajarkan anak-anaknya untuk tidak menikmati hasil yang mereka peroleh sebelum berusaha.

“Saya tidak pernah meributkan soal uang di hadapan anak. Sekarang saya sedang ajar anak saya berdagang. Seperti menjual es atau menjual kartu dengan gambar-gambar yang mereka buat sendiri. Dan saya selalu tanamkan agar anak tidak perlu malu karena anak Shahnaz berjualan. Saya ingin mengajarkan mereka untuk bisa membujuk orang membeli dari usaha mereka. Uang bukan sulit didapat, tapi mereka harus berusaha terlebih dahulu,” imbuhnya.

Tak hanya mengajarkan untuk senantiasa berusaha, presenter cantik ini juga tak ingin anak-anaknya menghabiskan waktu di mal. Karena itu, ia sering menghabiskan waktu dalam kegiatan alam bersama ketiga putrinya.

“Saya tidak suka memudahkan hidup mereka. Mereka wajib pintar karena kedua orangtuanya telah menyekolahkan mereka. Aku sangat menyukai alam dan membawa mereka menikmati alam, biasanya kami sering bermain flying fox, mandi di kali, mandiin kerbau, atau menangkap ikan lele. Kalau mereka mau genit, mereka bisa datang ke Mama Aya begitu juga dengan keponakan saya dan sebaliknya,” tuturnya.

Meski tampak sempurna, namun ketiga buah hatinya pun tak lepas dari salah. Usia anak yang masih terlalu kecil, sering membuat mereka tak lepas dari kesalahan. Namun, kondisi itu tak menyulut kemarahan Naz. Ia justru percaya adanya the power of touch.

“Kalau anak salah, pasti saya peluk. Karena saya adalah orang yang memercayai the power of touch. Saya akan berada di sebelahnya dan mengelus dia,” tandasnya.

okezone.com - 8/19/2009 4:22 AM Local Time

Read more!

Wednesday, 19 August 2009

Semakin Berkembang Bersama Ekonomi Syariah: Marissa Haque di M-Life Festival

Rabu, 19 Agustus 2009 10:39 wib

Marissa Haque, Astri Ivo, dan Cece Kirani Siap Semarakan M-Life Festival

JAKARTA - Sejumlah artis dijadwalkan akan menyemarakkan acara M-Life Festival atau Festival Gaya Hidup Muslim (Islami) yang berlangsung di Grand Indonesia Shopping Town, Jakarta pada tanggal 1 hingga 6 September 2009. Tiga orang artis yang telah memastikan akan kehadirannya adalah Marissa Haque, Astri Ivo dan Cece Kirani.

”Mbak Marissa Haque, Astri Ivo dan Cece Kirani akan menjadi pengisi acara dalam M-Life Festival,” ujar Nindya Nazara, Direktur Eksekutif Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah (PKES) saat launching program M-Life Festival di Grand Indonesia, Jakarta, Selasa (18/8/2009). Selain itu yang juga dijadwalkan akan mengisi acara adalah Cici Tegal dan Ratih Sanggarwati dengan para modelnya.

Hadir pada acara launching program M-Life Festival antara lain adalah Subarjo Joyosumarto-Ketua Umum PKES, Sekjen Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) M. Syakir Sula, Ketua Umum Asosiasi BMT se Indonesia (Absindo) Aries Mufhti, Ketua Umum Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) Mustafa Edwin Nasution dan Ketua Umum AAKSI Prof Sofyan Safri Harahap serta Prof Feisal Rifai dosen Program Pasca Sarjana Universitas Indonesia.


Festival Gaya Hidup Islami, merupakan upaya dakwah yang mengedepankan Islam sebagai rahmat bagi alam. Untuk itu dalam festival ini juga dikemas dalam acara-acara yang bersifat menghibur, kendati tetap sarat dengan muatan dakwah Islami. Selain itu pilihan Grand Indonesia Shopping Town sebagai lokasi kegiatan ditargetkan untuk mendekatkan ekonomi syariah ke kalangan menengah atas di perkotaan.

Sejumlah acara akan digelar di lokasi Festival. Antara lain Festival Anak-Anak Muslim yang akan diisi Kelompok Musik Debu Yunior serta akan dikoordinasi oleh Majalah Parents Guide. Selain itu juga ada program untuk Remaja yaitu berupa Festival Musik Islami yang diikuti oleh grup band pelajar dan mahasiswa. Aliran musik yang dilombakan adalah pop, nasyid, jazz dsbnya. Para pemenangnya berupa tabungan syariah dan netbook dsbnya.

Selain itu, sejumlah ustad dan public figur juga menyatakan kesediaannya untuk menjadi pengisi kegiatan selama M-Life Festival. Antara lain Ustad Yusuf Mansyur, Ary Ginandjar dan artis film Ketika Cinta Bertasbih (KCB). Pada acara pembukaan festival yang akan dilakukan oleh pejabat tinggi negara ini juga akan dilakukan penandatanganan MoU antara MES dengan Depkominfo dan MES dengan Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG).

Bersamaan dengan pelaksanaan Festival Gaya Hidup Islami yang berlangsung di mall terbesar di Asia Tenggara ini juga akan diserahkan Sahabat Ekonomi Syariah Indonesia (SESI). ?’Saat ini tengah dilakukan penjurian atau seleksi oleh para ahli ekonomi syariah terhadap sejumlah tokoh yang dinilai memiliki kontribusi istimewa dan luar biasa bagi pengembangan ekonomi syariah di Indonesia,” ujar Agustianto, Sekretaris Jenderal Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI).

Selama festival juga akan diisi berupa pameran keuangan syariah yang diikuti dengan kalangan perbankan dan lembaga keuangan syariah, pameran produk halal dan jasa Islami, fashion show, pameran produk komputer dan telekomunikasi, dialog edutainment, dialog perencanaan keuangan Islami, pentas seni dan berbagai kegiatan lainnya. ?’Setiap hari panitia akan membagikan door prize berupa sebuah Blackberry setiap hari,” papar Agustianto.

Selain kegiatan festival yang bersifat off air, kegiatan ini juga disinergikan dengan kegiatan on air berupa acara di radio dan televisi. Untuk di televisi akan disiarkan melalui program Sakina di TV One. Program Sakina berupa acara talkshow mengenai perbankan dan keuangan syariah yang mengisi dalam acara Kabar Sahur selama bulan puasa di TV One. Sejumlah tokoh perbankan dan lembaga keuangan syariah, selebritis, artis, praktisi dan penggiat ekonomi syariah.(*) (mbs)

Sumber:

http://news.okezone.com/BeritaAnda/index.php/ReadStory/2009/08/19/229/249279/marissa-haque-astri-ivo-dan-cece-kirani-siap-semarakan-m-life-festival


Read more!

Monday, 10 August 2009

Lepas dari PDIP, Marissa Haque Kini Aktif di Gerakan Pemuda Islam










































Posted by Abdullah S Sanuri under Berita

Sumber:
JAKARTA – Mantan anggota DPR Marissa Haque yang sempat menghilang dari panggung politik, kini kembali aktif sebagai anggota Lembaga Bantuan Hukum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Islam (LBHPPGPI) bidang advokasi perempuan. Marissa yang tampil di acara Grand Launching LBHPPGPI, sempat membuat kaget okezone. Pasalnya, sejak perjuangannya melawan kecurangan Pemilihan Gubernur Banten, Marissa seakan hilang ditelan bumi.

“Saya kini sibuk dengan aktivitas pelestarian lingkungan. Bahkan, sekarang saya menjadi anggota LBHPPGPI bidang advokasi perempuan,” ujar Marissa kepada okezone di Kantor GPI, Jalan Menteng Raya, Jakarta, Kamis (5/7/2007).

Dia menjelaskan, ketertarikan kembali ke dunia politik setelah diajak temannya untuk bergabung dalam LBH ini. “Kebetulan salah seorang pendiri LBH ini teman saya sesama aktivis bidang hukum, dan saya memang tertarik kembali terjun ke dunia ini,” imbuhnya.

Sementara itu, Marissa yang terlihat anggun mengenakan pakaian jilbab berwarna hitam bercerita, kesibukan di bidang lingkungan hidup tidak kalah serunya. “Saya kemarin baru pulang dari Taman Nasional Bukit 12, Jambi. Saya hampir menangis, dan ngilu melihat penggundulan hutan di sana. Kerusakannya sudah mencapai 50 persen dari keseluruhan hutan,” ungkap Marissa. Untuk itu dirinya berharap, berbagai pihak untuk menyetop illegal logging/penebangan liar dan mulai memelihara kelestarian hutan. “Stop penggundulan hutan dan harus dimulai upaya reboisasi atau perbaikan hutan kembali,” harapnya. (kem)

Read more!