|
|
|
|
|
|

Tuesday 28 April 2009

Shahnaz Haque si Golput Dukung Marissa & Ikang


Subhan, Nopiyanti
Jumat, 17/04/2009 15:36 WIB
Jakarta, beritabaru.com - Menjadi golongan putih (golput) adalah pilihan Shahnaz Haque dalam pemilu 2009 ini. Namun, bicara dukungan, istri drummer Gilang Ramadhan tetap memiliki. Siapa lagi kalau bukan buat sang kakak Marissa Haque dan Ikang Fawzi yang menjadi calon legistatif. “Tentu dong sebagai keluarga, kami mendukung dan menghargai pilihan masing-masing,” ujar Shahnaz saat dihubungi beritabaru.com di Jakarta Jumat (17/4).

Sementara ketika ditanya kenapa dirinya memilih untuk golput, Shahnaz berucap diplomatis dengan mengatakan terlalu banyak yang harus dibahas untuk itu. “Kalau mengenai alasan saya golput, bisa dua jam lebih saya menceritakannya,” ucap Shahnaz.

Ia mengaku menjadi golput karena beberapa alasan. Antara lain, masalah kredibilitas orang, partai dan uang yang terlalu banyak digunakan untuk kepentingan tak berguna.

Padahal, terangnya, uang pembuatan kaos dan bendera yang nilainya mencapai milliaran dapat dimanfaatkan untuk kepentingan-kepentingan bermanfaat seperti membangun infrastruktur, sekolah serta penyembuhan orang-orang di Rumah Sakit.

“Nah, ini lebih penting dari segalanya ketimbang pembuatan kaos dan bendera-bendera,” ucapnya bijak.

Walau begitu, Shahnaz berharap dengan pilihan kakak dan iparnya yang terjun ke politik bisa memperbaiki bangsa ini. Sementara ia, melalui jalur lain. Ibu tiga anak ini menyatakan dengan kerja sebagai salah satu penyiar radio (Delta FM) dirinya sudah merasa terlibat banyak untuk membantu sesama dan terus berkarya.

Di sana, ia siaran dari Senin hingga Jumat selama empat jam. Suaranya, dipancarkan ke 22 kota di Indonesia. Dengan cara tersebut ia merasa banyak menyalurkan inspirasi dan ilmu kepada audience.

Terkait pilihannya yang menjadi golput, keluarga maupun sang kakak sangat menghargainya. Terbukti, terang Shahnaz, ketika Marissa Haque dan Ikang Fawzi berkampanye ke dapil masing-masing tak mengikutsertakan dirinya sebagai pendulang suara. Sebab, kakak dan iparnya mengerti. Ditambah lagi, mereka mengetahui kalau dirinya pasti tak mau terlibat.

Ia memaparkan, selama Marissa menjadi calon anggota legistatif. Marisa tak pernah curhat kepadanya. Hal ini dikarenakan masing-masing dari mereka menyadari mana yang perlu di share dan mana yang tidak.

“Kalau, mengenai pilihan hidup dan pilihan politik dapat diselesaikan sendiri. Namun, mengenai kehidupan yang berkaitan dengan kekeluargaan bisa di share,” ucapnya sembari mengatakan jika nantinya sang kakak dan iparnya terpilih, ia berharap keduanya tetap menjadi orang-orang yang amanah dan terpercaya.

No comments:

Post a Comment